Pembekalan KKN-PPL II S1 PGSD FIP UNY Sangat Membosankan

27 June, 2009



Masuk sesuai jadwal pukul 08.30 WIB, pembukaan Pembekalan berlangsung datar-datar saja. Bapak Suryadi selaku pembicara pertama pada sesi I menyampaikan materi tentang Mekanisme Pelaksanaan KKN-PPL. Sekitar pukul 10.00 wib, masuk sesi II dengan pembicara Bapak M. Yusup, M.Pd dan membawakan materi tentang Evaluasi KKN-PPL. Dilanjutkan lagi dengan sesi III dengan penyampaian tentang Program KKN-PPL S1 PGSD di SD oleh Bapak Mardjuki, M.Pd.

Terlihat sangat membosankan bukan karena kurang menariknya materi yang disampaikan tetapi reaksi para peserta (mahasiswa) yang tidak terlalu antusias. Hal ini dibuktikan dengan suasana riuh selama penyampaian materi oleh setiap pembicara pada acara tersebut. Mahasiswa lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri termasuk ngobrol dengan teman disampingnya. Maklum, pemilihan waktu pelaksanaan KKN-PPL berdekatan dengan jadwal berkhirnya UAS. Setelah selama kurang lebih 2 minggu bergelut dengan buku dan soal-soal ujian, selang sehari kemudian langsung diberikan materi pembekalan (Sabtu, 28 Juni 2009). Singkatnya otak mereka masih butuh penyegaran (istirahat).

Sampul buku Materi Pembekalan dan Panduan KKN-PPL dirancang oleh Tommy dan Asin (Mahasiswa Kalimantan)

Pada bagian depan buku setelah daftar isi terdapat tulisan TIM PENYUSUN dan salah satunya adalah bagian perancang sampul oleh Tomi Adiantos (buku Panduan KKN-PPL) dan Klaudius Asin (buku Materi Pembekalan).Keduanya adalah Juara I dan II lomba desain sampul Panduan KKN-PPL UNY tahun 2009 yang diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta KKN-PPL se-UNY 2009. Pencapaian prestasi yang sangat membanggakan mengingat keduanya adalah mahasiswa berasrama UPP 1 asal Kab. Melawi dan Kab. Landak - Kalimantan Barat. Sebagai apresiasi atas prestasi ini, mereka berdua dihadiahi sebuah sertifikat serta uang pembinaan sebesar Rp 400.000 (juara I) dan Rp 300.000 (juara II) oleh UPPL UNY.

Saat ditanyakan apa perasaannya ketika melihat hasil karyanya dipakai sebagai sampul buku KKN-PPL, Asin mengatakan kalau dirinya bangga sekaligus tak percaya bahwa desainnya terpilih menjadi yang terbaik. Lebih dari itu, prestasi ini akan memotivasinya untuk memberikan yang terbaik selama KKN-PPL nanti. Tidak heran jika uang hadiah lomba sepenuhnya diserahkan untuk kelancaran program KKN-PPL kelompoknya. Sebuah tindakan yang patut dicontoh. Selamat ya…

***


Baca Selengkapnya...

BORNEO CB CLUB (Asrama Mahasiswa Kalimantan) di Yogyakarta

18 June, 2009






gene ne, tampilan motor classic di asrama upp 1
hingga sekarang dah ada 7 buah motor
mayoritas motor CB 100 taon 70-an
1 vespa, yg keren abiz tu
skrg dah dicat ijo

rencana akan bentuk club motor sendiri
nama yg dipilih adalah BORNEO CB CLUB

katanya sih nanti mo diangkut ke kalbar semuanya
ada 4 dari Melawi, 2 dari Ketapang n 1 dari Landak

Baca Selengkapnya...

UJIAN AKHIR SEMESTER PGSD FIP UNY

12 June, 2009


Masa-masa mendebarkan bagi sebagian mahasiswa UNY dalam beberapa hari ke depan. Mulai Senin, 15 Juni 2009 mereka akan mengadakan ujian akhir semester genap tahun ajaran 2008-2009. Khusus jurusan S1 PGSD, ujian dilaksanakan selama 2 minggu sampai tanggal 25 Juni 2009. Setiap harinya ada satu sampai dua mata kuliah yang diuji.

Kebijakan baru dikeluarkan pihak jurusan dimana untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun belakangan format pelaksanaan ujian sedikit berbeda. Jika selama ini ketentuan soal berdasarkan kesepakatan dosen dan biasanya memakai satu format soal untuk satu angkatan, kali ini kebebasan penuh diberikan setiap dosen untuk masing-masing kelas menyusun soalnya sendiri. Intinya adalah setiap kelas dalam satu angkatan tidak akan mendapatkan soal yang sama. Ada kemungkinan pilihan ini sebagai upaya untuk mengurangi kecurangan selama ujian berlangsung.

Kembali ke pembahasan awal, persoalan menghadapi ujian sebetulnya bukan hal yang baru bagi setiap mahasiswa. Menghadapi ujian semester sudah menjadi menu utamanya sejak dia mengenal bangku sekolah (SD). Tetapi rasa cemas dan kawatir setiap menghadapi ujian selalu menjadi momok yang menakutkan, sehingga tak jarang tensi darah naik drastis.

Bagi sebagian orang yang sudah mempersiapkan secara matang alias belajar sejak awal, hal ini bukan sebuah persoalan besar. Justru mereka dengan tenang menghadapinya. Namun menjadi sebuah petaka besar bagi mereka-mereka yang kurang persiapan, sehingga tak jarang metode SKS menjadi pilihan terakhir. Jika ini yang terjadi, gelar mahasiswa abadi siap dikantongi.

Bagaimana dengan anda? Sudahkah dipersiapkan dengan baik dan matang? Ini adalah pilihan, anda ingin cepat berhasil maka jadilah mahasiswa yang rajin dan tekun belajar. Selamat berjuang, semoga berhasil. Sertakan doa yang tulus kepada Tuhan agar segala usaha anda (belajar) membawa hasil yang memuaskan.

***

Baca Selengkapnya...

KOMODO, binatang kebanggaan Manggarai dan Indonesia





PROPINSI NTT sejak 2007 sudah dicanangkan sebagai daerah unggulan baru pariwisata di kawasan timur Indonesia. Pencanangan itu antara lain bertujuan menjadikan NTT sebagai gerbang Asia-Pasifik berbasis pariwisata, seni, dan budaya.

Salah satu icon pariwisata di NTT adalah komodo (varanus komodoensis), kadal raksasa yang terdapat di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Pemerintah sudah melindungi binatang purbakala itu dengan menetapkan kawasan seluas 173.300 hektar (ha) yang terdiri dari 40.728 ha daratan dan 132.572 ha laut, sebagai Taman Nasional Komodo (TNK) pada 6 Maret 1980. Dalam kawasan ini ada tiga buah yakni Pulau Komodo (33.937 ha), Pulau Rinca (19.627 ha) dan Pulau Padar (2.017 ha).

Tahun 1986 kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar Biosfer. Tahun 1991 UNESCO mengukuhkan binatang komodo sebagai warisan dunia di Indonesia. Tak bisa dipungkiri lagi daya tarik kadal raksasa ini bagi dunia pariwisata. Maka tak ada alasan bagi siapa pun untuk menyelamatkan binatang purbakala itu dari kepunahannya. Kelestariannya hanya bisa dijaga dengan menjamin agar alam lingkungannya tetap asli, tidak dirusak. Flora dan fauna yang berada dalam kawasan itu saling mendukung.

Populasi komodo pada tahun 2000 terdata 1.009 ekor di Pulau Komodo dan 1.001 ekor di Pulau Rinca. Data tahun sebelumnya di Pulau Komodo ada 1.062-1.772 ekor komodo sedangkan di Pulau Rinca berkisar 1.110- 1.344 ekor. Pendataan oleh BTNK tahun 2003, tercatat ada 2.616 ekor komodo yang hidup di Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Jumlah ini turun drastis pada tahun 2005 yakni 2.535 ekor. Disebutkan bahwa komodo yang masih kecil banyak yang mati karena kesulitan mendapatkan makanan.

Penurunan ini akibat terganggunya ekosistem habitat komodo selain tekanan-tekanan alam pada habitatanya termasuk berkurangnya mangsa utama komodo. Sejumlah faktor yang mempengaruhi penurunan populasi komodo antara lain, kerusakan habitat asli akibat ulah manusia diantaranya pembakaran hutan dan areal lain dalam TNK, perburuan liar terhadap mangsa utama komodo yakni rusa, selain tekanan-tekanan alam dan manusia. "Jelas kita semau bisa lihat ada trend penurunan populasi komodo lima tahun terakhir akibat berbagai tekanan yang dialami binatang ini. Kalau kita semua tidak bersama menjaga kelestarian dari satwa langka ini maka diprediksi dalam rentang waktu dekat dan menengah sekitar 10-20 tahun mendatang binatang ini bisa punah," kata Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Drs. Tamen Sitorus.
Sesuai hasil survai yang dilakukan berbagai elemen bidang pariwisata, komodo masih menjadi "magnet utama" bagi kunjungan wisatawan. Kebanyakan turis yang datang ke TNK, tujuan utamanya adalah ingin melihat komodo selain menikmati keindahan alamnya. Sitorus mengakui wisatawan mancanegara yang berwisata ke Mabar tujuan utamanya adalah melihat binatang komodo.
"Turis yang datang pertama kali di daerah ini hanya punya satu tujuan utama yakni melihat komodo. Dan apabila turis yang sama itu datang lagi maka untuk lihat komodo bukan lagi tujuan utama tapi mereka itu datang hanya untuk menyelam serta menikmati panorama laut serta wisata alam lainnya," kata Sitorus. Kunjungan turis tahun ini sudah mencapai 7.347 orang. Tahun 2006 turis yang datang ke TNK mencapai 17.673 orang, 2007 meningkat menjadi 20.069 orang. Perkembangan yang menggembirakan dan menggairahkan.
Namun salah satu masalah yang dihadapi ialah sarana prasarana penunjang seperti hotel/penginapan, restoran, transportasi dan komunikasi. Di bidang komunikasi, internet dan jaringan telepon masih menjadi kendala. Sudah ada sebuah hotel berbintang namun masih dirasakan masih kurang. Karena itu pada tahun depan sudah ada pembangunan satu buah hotel berbintang lagi berstandar internasional.

Masalah lainnya, para wisatawan kebanyakan masuk dari NTB dan langsung ke Pulau Komodo maupun Pulau Rinca untuk melihat komodo. Ini tantangan bagi Pemkab Mabar untuk menjadikan Labuan Bajo memiliki daya tarik tersendiri agar para turis mau datang ke Labuan Bajo, entah sebelum atau sesudah ke Pulau Komodo. Sesuai sejarah, binatang purbakala itu sudah menyatu dengan manusia di Pulau Komodo. Warga Kampung Komodo sampai sekarang menganggap komodo sebagai nenek moyang mereka yang harus dihormati.
Isaka Mansyur, warga Kampung Komodo, mengisahkan pada jaman dahulu hiduplan seorang putri di Pulau Komodo dan warga setempat menyapanya dengan Putri Naga. Sang putri kemudian menikah dengan seorang pemuda bernama Majo. Lahirlah anak kembar dari pasangan ini, seorang bayi lak-laki dan seekor naga.
Anak laki-laki diberi nama Gerong dan dibesarkan di dalam kampung, sedangkan naga tadi diberi nama Ora dan dibesarkan di hutan. Kakak beradik ini tidak saling mengenal. Beberapa tahun kemudian, Gerong berburu di hutan. Gerong hendak membunuh rusa, tapi mendadak hadir seekor kadal besar dari semak belukar dan berusaha menyelamatkan rusa itu. Gerong berusaha tetapi tidak mampu sebab kadal itu sudah menguasai rusa. Gerong marah dan mengangkat tombaknya hendak membunuh kadal raksasa itu. Saat itu tiba-tiba muncul pula seorang wanita cantik. Wanita itu mengatakan kepada Gerong bahwa kadal itu adalah saudaranya sendiri yang bernama Ora, jangan dibunuh. Sampai saat ini, warga Kampung Komodo masih menganggap komodo sebagai Ora, saudara mereka sehingga bisa hidup berdampingan satu sama lain.

Warga setempat sulit untuk dipisahakan dari komodo. Pernah, suatu ketika pemerintah berencana memindahkan penduduk Kampung Komodo ke tempat lain. Saat itu sebagian besar komodo menghilang dari pulau itu. Mereka baru muncul kembali setelah pemerintah membatalkan rencananya. *

sumber: dion-bata.blogspot.com

Baca Selengkapnya...

IKMK UNY bedah buku "Menjadi Manusia, belajar dari Aristoteles"


Senin, 8 Juni kemaren IKMK UNY kembali menggelar acara penting bertajuk “bedah buku”. Acara yang berlangsung di aula SC lantai 3 ini merupakan bagian dari program Biro Studi kepengurusan IKMK UNY 2009. Bedah buku kali ini mengambil tema, “Menjadi Manusia, belajar dari Aristoteles” karangan Frans Magnis Suseno. Yang menjadi pembicara dalam acara ini adalah Den Baguse Ngarso dan Rm. Mulyatno, Pr. Sementara itu sebagai sponsor utama, Percetakan Kanisius menawarkan buku-buku dengan harga murah.

Sekitar 100 orang peserta yang hadir dalam acara ini berasal dari berbagai kalangan baik mahasiswa maupun dosen, juga dari kampus-kampus sekitar UNY seperti UGM. Mereka sangat antusias selama acara berlangsung, sebab selalu disuguhkan dengan guyonan khas Den Baguse Ngarso yang menggelikan. Antusias peserta juga terlihat saat sesi dialog atau tanya jawab. Salah satu pertanyaan dari peserta adalah mengapa sih kita harus belajar dari sang Aristoteles untuk menjadi manusia yang bahagia?

Pertanyaan kritis seperti ini ditanggapi dengan jawaban reflektif dari pembicara bahwa konsep pemikiran Aristoteles sangat masuk akal. Bahwa manusia akan menjadi bahagia jika dirinya bermoral dan bertanggung jawab. Jelasnya lagi, manusia dengan bermoral bisa tau mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak harus dilakukan. Walaupun keseluruhan pembahasan dalam buku tersebut adalah mengandung unsur filsafat, hal tersebut tidak mengurangi niat peserta untuk serius mengikutinya dari awal hingga akhir.

Di akhir acara, panitia membagikan 3 buah buku kepada para peserta yang berani maju untuk menceritakan apa yang telah didapatkannya selama acara berlangsung. Kesempatan ini tidak disia-siakan peserta dan hampir berebutan maju. Selamat buat peserta yang mendapatkan buku secara gratis. Selamat juga buat panitia yang sukses menjalankan acara ini. Semoga acara selanjutnya lebih kreatif lagi.

Baca Selengkapnya...

Terbanyak Dikunjungi