Di sebuah desa hiduplah tiga orang pemuda yang selalu kompak. Ketiganya hendak menuju ke sebuah kampung. Dalam perjalanan mereka melintasi sebuah rumah yang dipakai untuk pesta pernikahan. Disana berkumpul banyak gadis cantik. Sejenak mereka terdiam. Ketiga pemuda ini berusaha menutupi kekurangannya dengan berlaku seolah pemuda gagah yang tak memiliki kekurangan satu apa pun. Ketiganya pun mencari akal.
Si bungkuk segera mengambil sebatang ranting dan menggariskannya ke tanah hingga melewati kerumunan para gadis. Selamat lah dirinya. Saat tadinya si bungkuk sedang menggariskan sebatang ranting ke tanah, si mata sipit pun menyusulnya dengan berujar; kiri....kiri..., kanan...kanan....(sambil memiringkan wajahnya seolah sedang membidik). Selamat pula lah si mata sipit melewati kerumanan itu.
Kini giliran si pincang. Otaknya berpikir keras mencari akal karena melihat kedua temannya berhasil melewati kerumunan itu. Tiba-tiba dia berjalan dan berujar; hapussss....(sambil menggesekkan kakinya yang pincang melintasi garis yang dibuat si bungkuk). Demikianlah ketiganya berhasil melewati kerumunan para gadis dan sampai ke kampung yang dituju... ha ha ha...
0 comments
Post a Comment
Jika berkenan, tinggalkan comment anda di sini!!! Terima kasih...