FORUM REKTOR LPTK SEPAKAT MENUNDA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2010

16 November, 2009


Kami Pimpinan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) sejak tahun 2007 bersedia melaksanakan salah satu tugas nasional ”Sertifikasi Guru” karena sepakat bahwa tugas ini berdampak pada peningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru. Tetapi dalam perjalanan mengemban tugas ini, hampir seluruh LPTK mengalami berbagai kendala. Maka kami para Rektor sepakat untuk meminta Menteri Pendidikan Nasional RI agar melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sertifikasi guru. Dan selama belum ada kesamaan dan kejelasan, forum Rektor LPTK sepakat agar pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2010 untuk tidak dilaksanakan dulu. Demikian Rektor UNY Dr. Rochmat Wahab MA yang memberikan sambutan mewakili Asosiasi LPTK pada Pembukaan rangkaian seluruh kegiatan LPTK CUP 2009 yang berlangsung Selasa malam (10/11) di rumah dinas Pejabat Pelaksana Gubernur Prov. Gorontalo. Acara dihadiri Pejabat Pemerintah Prov.Gorontalo, Rektor 11 LPTK seluruh Indonesia , para Pembantu Rektor, para Dekan, tamu undangan dan seluruh peserta LPTK Cup yang keseluruhannya berjumlah 531 orang.

Rochmat melanjutkan pelaksanaan sertifikasi guru melalui ”fortofolio” dalam kenyataannya kurang memberi nilai tambah dalam peningkatan profesionalisme guru. Selain itu juga perlu dikaji kembali tentang perencanaan dan pelaksanaan sertifikasi guru, akan lebih baik jika Ditjen PMPTK menerbitkan Standard Operational Procedure (SOP) agar ada kejelasan. Hal lain yang disepakati forum Rektor adalah mendukung dan mengawal Program 100 hari Pemerintah (Depdiknas), khususnya yng terkait dengan Pengembangan Budaya dan Karakter yang juga menjadi keprihatinan Presiden RI, sehingga benar-benar bisa diwujudkan.

Sementara Pejabat pelaksana tugas Gubernur Gorontalo, Ir. Gusnar Ismail dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai provinsi baru (6 tahun) kami percaya hasil penelitian dari UNDP yang mengatakan dunia sekarang tidak efektif lagi jika mengandalkan keunggulan komparatifnya hanya berdasarkan sumber daya alam. Oleh karenanya pemerintah provinsi Gorontalo secara sadar membuat program Peningkatan Kualitas SDM sebagai program unggulannya . ”Kami selalu bersedia jadi tuan rumah, karena acara seperti ini dapat membangun sprit dan kualitas SDM kami dan juga bisa mendapat masukan , mengutip pemikiran-pemikiran banding dari para pakar ”, ujarnya.

Sedangkan Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, MPd di awal acara melaporkan seluruh rangkaian kegiatan yang sudah mendahului dan yang masih akan dilakukan. Seperti diberitakan sebelumnya rangkaian acara LPTK CUP 2009 meliputi Pertemuan Rektor LPTK seluruh Indonesia, Seminar Ke Olahragaan, Pertemuan DekanFIK/FPOK se Indonesia, Pertandingan Tenis Lapangan, eksebisi Golf dan Ladies Program. (lensa)

Sumber: http://uny.ac.id/data.php?m=951da6b7179a4f697cc89d36acf74e52&i=1&k=6068

5 comments

Anonymous said...

guru oh guru memang udah nasibmu seperti ini
Bapak OEMAR BAKRI jangan mengeluh ya "kata IWAN FALS "

8 February 2010 at 18:33
edde said...

oh memang nasib ya nasib......kenapa begini..
apalagi para guru guru yang mengajar di sekolah sekolah swasta semakin lebaarlah kesenjangan dengan guru2 yang sudah PNS....
Terimalah teman2ku nasib seperti saya...

30 May 2010 at 21:15
Anonymous said...

INI HAL LUCU,tidak pernah diskusi,tidak pernah dialog,tahu2 langsung menilai dan menetapkan,guru bertanggungjawab pada depdiknas,kenapa hrs rektor yang menilai profesionalisme guru?
Kedepan...Indonesia dlm menerapkan program hrs dipikir dulu masak2 jgn hanya "MENGHABISKAN RAPBN YG TERSISA SAJA,MENDINGAN SISA TSB UNTUK KESEJAHTERAAN BANGSA YG KESULITAN INI"

2 July 2010 at 08:07
Anonymous said...

ya... begitulah, habisnya banyak kebijakan, jadi hasilnya pun demikian.... aku prihatin dengan semua ini. tapi yakinlah teman-teman bekerjalah dengan ikhlas, jangan khawatir rizky kita ada yang mengatur...yakinlah!!!

19 July 2010 at 15:42
Anonymous said...

guru memang terus dikebiri, sertifikasi bukan meningkatkan kesejahteraan guru tapi malah menambah beban kerja guru yang tidak bisa dibandingkan dengan penambahan 1 x gaji pokok
LEBIH BAIK TDK ADA SERTIFIKASI kalo hanya digunakan untuk iming-iming peningkatan kesejahteraan yang pada akhirnya lebih menyengsarakan guru itu sendiri.

4 August 2010 at 08:14

Post a Comment

Jika berkenan, tinggalkan comment anda di sini!!! Terima kasih...

Terbanyak Dikunjungi