Asrama Dengan Sejuta Pesona

02 January, 2009

Asrama Mahasiswa UPP 1 PGSD FIP UNY

OLEH: FERDY H. PANTAR


26 November 2006 adalah tanggal dimana untuk pertama kalinya calon-calon pendidik tanah Borneo menginjakkan kakinya di Yogyakarta. Pada tanggal itu juga untuk pertama kali mereka menempati rumah baru yakni Asrama Mahasiswa UPP 1 PGSD FIP UNY. Terpampang jelas di bagian depan asrama tepat pada sebuah papan bertuliskan Asrama Mahasiswa PGSD FIP UNY. Sebuah tulisan yang mengindikasikan bahwa para penghuninya adalah calon-calon pendidik masa depan negeri ini dan di pundak merekalah masa depan pendidikan Indonesia berada. Berlebihan memang, namun begitulah adanya. Apalagi saat penyambutan, ibu Kepala Asrama ditemani beberapa pejabat fakultas saat itu berkoar-koar akan menggembleng para mahasiswa dengan sejuta program asrama sehingga akan menghasilkan produk-produk unggul baik dari segi intelektualnya, emosionalnya maupun spiritualitasnya.

Hari berganti hari dan bulan berganti bulan, program-program dan aturan-aturan yang terpampang jelas pada sebuah papan di pintu masuk asrama belum mendapatkan kepastian kapan diterapkannya. Para mahasiswa yang sudah sejak awal telah dibungkam dengan sejuta kata-kata bual dan aturan-aturan fiktif mulai gerah dan berontak. Selain karena kurang jelasnya kebijakan-kebijakan pimpinan asrama, aturan-aturan dan program-program, para mahasiswa juga gerah oleh karena sumpeknya tempat tinggal yang diisi dengan jumlah melebihi batas. Jika seperti ini kondisinya, kapan kita berkembang? Buat apa datang jauh-jauh ke Jogja jikalau yang didapatkan hanya sebuah pengalaman layaknya narapidana di Lembaga Permasyarakatan (dibaca: LP Sukonandi)? Lebih dari itu, model pendampingan yang diterapkan sebagaimana layaknya seorang Ibu Kepala Asrama belum dirasakan para mahasiswa. Tidak semuanya disalahkan kepadanya. Tugas ganda baik sebagai Kepala Asrama maupun sebagai Dosen memang merepotkan baginya.

Kini dua tahun telah berlalu. Sudah dua periode kepengurusan berlangsung. Pada akhirnya para mahasiswa harus bersikap lebih dewasa dan mandiri untuk menentukan arah hidupnya sendiri. Mulailah menatap kedepan, apa saja yang harus aku persiapkan untuk mengemban amanah baru ketika menjadi guru SD nanti. Anjuran Ketua Asrama yang baru terpilih sungguh tepat. Janganlah lagi kita bergantung pada kebijakan dan keputusan orang lain. Mari kita menentukan sendiri nasib kita. Belajarlah apa saja yang bisa dipelajari dan mulailah membekali diri dengan sejuta pengalaman dan keterampilan. Hindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat merugikan masa depan kita. Tanah leluhur kita “BORNEO” menantikan kehebatan-kehebatan (dibaca: kompetensi) kita dalam membangun pendidikan KALBAR. Selamat Berjuang Kawan, Tetaplah Bersatu!!!

1 comment

Anonymous said...

proficiat buat warga asrama upp 1 karena telah mendapatkan pembimbing baru. semoga kedepannya makin asik aja deh,,,,,,,

6 February 2009 at 20:30

Post a Comment

Jika berkenan, tinggalkan comment anda di sini!!! Terima kasih...

Terbanyak Dikunjungi