KINERJA PENGURUS SUNGGUH MENGECEWAKAN

17 January, 2009


Pada pertemuan bulanan mahasiswa PGSD Melawi di Yogyakarta (KARMAPI) Sabtu, 10 Januari 2009, terkuak sejumlah fenomena baru di kalangan mahasiswa. Alih-alih mengajak anggotanya mengungkapkan unek-unek dalam hati berkaitan dengan kehidupan komunitas KARMAPI selama tahun 2008, pengurus akhirnya kena batunya. Setumpuk masalah yang selama ini terpendam habis dalam hati akhirnya tertumpah habis-habisan. Anggota yang dulunya hanya bisa diam dan menganggukkan kepala ketika dimintai pendapatnya, kini mulai berani berkicau walaupun baru sebatas jadi “supporter” teman yang berani berbicara.

Fenomena lain yang terjadi adalah hilangnya rasa percaya kepada para pengurus akibat kurang tanggap dan lemah dalam mengatur keuangan KARMAPI. Hal itu terlihat sepanjang pertemuan habis dengan membahas uang dan uang, sampai-sampai semangat kekeluargaan yang selama ini selalu dibangga-banggakan menajadi luntur dan tak dipedulikan lagi. Burner mengatakan besarnya respon yang ditunjukkan disebabkan oleh besarnya rangsangan yang diberikan. Istilah klasik “ada asap karena ada api” juga berlaku dalam hal ini. Seharusnya memang nasehat orang tua “jangan bermain-main dengan uang” perlu diperhatikan oleh kita semua.

Terlepas dari sikap sportif para pengurus untuk mengakui kesalahannya ini, sesuatu yang layaknya perlu direnungkan lagi adalah pantaskah masalah ini harus divoniskan kepada bendahara pada khususnya dan pengurus pada umumnya? Kesannya bahwa kepengurusan kali ini benar-benar “bobrok” dan “tak tau malu” dan apa yang telah dijalankan sepanjang kepengurusan selama ini tak ada sisi baiknya (bener gak ya,,,). Jika memang demikian, maka benar adanya kalau kita memang “mata duitan”. Kita bisa memahami perasaan kecewa teman-teman yang saat pinjam uang untuk berobat tidak terpenuhi bendahara karena kondisi kas kosong. Terlebih lagi saat baru pertama kali ingin meminjam. Namun akan sangat berlebihan jika teman-teman marah tidak dipinjamkan uang, sementara alasan kurang jelas (bukan untuk berobat) dan namanya sudah tak asing lagi tercatat di buku peminjaman alias pelanggan tetap.

Bagaimanapun juga, kami selaku pengurus tetap mengaku salah dan akan bertanggung jawab dengan semua ini (kebanyakan teori ya,,,). Kendati kami dianggap gagal, kami tetap bangga dengan apa yang telah kami perjuangkan untuk KARMAPI. Kami juga tidak akan putus asa untuk terus belajar, sebab bukan hasilnya yang kami utamakan melainkan prosesnya. Kami berharap, semoga kepengurusan KARMAPI berikutnya akan lebih baik dari kepengurusan kami ini. Terima kasih untuk kepercayaannya dan terima kasih untuk semuanya. Salam KARMAPI…

2 comments

Anonymous said...

biar itu semua dijadikan pengalaman aja. gx usah ditanggapi serius. gitu aja kok repot. btw, kapan ne acara rekreasinya...

17 January 2009 at 16:31
Anonymous said...

emang klo soal duit mata kita selalu belalak. klo boleh usul, digaji aj lah pngurusnya. susah lho ngurusin orang banyak, he he he.......

6 February 2009 at 20:26

Post a Comment

Jika berkenan, tinggalkan comment anda di sini!!! Terima kasih...

Terbanyak Dikunjungi