GURU IPS HARUS CERDAS DAN KREATIF

02 March, 2010


Keterpaduan dalam pembelajaran IPS dimaksud agar pembelajaran lebih bermakna, efektif, dan efisien. Untuk mampu membelajarkan IPS di sekolah guru dituntut cerdas dan kreatif. Tanpa modal itu, mustahil tujuan pembelajaran IPS dapat diterapkan dengan baik di sekolah. Demikian ditegaskan tim pengembang IPS FISE UNY Endang Mulyani, M.Si. ketika memberikan  pelatihan pengembangan strategi pembelajaran IPS untuk guru-guru IPS di SMP N 20 Purworejo,  Jawa Tengah Sabtu-Minggu  (6-7 Februari).  Pelatihan juga menghadirkan Dr Muhsinatun Siasah M dan Supardi, M.Pd.
Di hadapan 75 guru-guru IPS se-Kabupaten Purworejo Endang menegaskan bahwa guru harus mampu melakukan rekayasa standar isi menjadi tema pembelajaran yang menunjukkan keterpaduan. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi belum menunjukkan keterpaduan pembelajaran IPS, tanpa rekayasa para guru kita hanya mengajarkan IPS secara separated” tegas Endang.
Kandidat doktor UNY ini menegaskan, kunci menyusun materi pembelajaran IPS adalah pada penentuan tema yang dekat dengan peserta didik.  Mengangkat isu masalah-masalah sosial, kenakalan remaja, pelanggaran hukum, kemiskinan, dan globalisasi merupakan contoh tema-tema IPS yang mendorong siswa mampu mengembangkan ketrampilan intelektual, emosional, dan spiritual. “kita harus mengubah image masyarakat bahwa  pembelajaran IPS menjemukan karena banyak hapalan, menjadi pembelajaran yang menarik dan menantang” tambahnya.
Endang berharap para guru mampu menggali potensi dan masalah-masalah sosial, ekonomi, politik di sekitarnya. Sebagai contoh, dalam membelajarkan materi kegiatan ekonomi, terpenting bagaimana siswa responsif dan berfikir kreatif melaksanakan kegiatan ekonomi positif. Muhsinatun menjelaskan dalam mengembangkan pembelajaran terpadu dalam IPS dapat dengan model integrated dan correlated (correlated).  Model integrated merupakan pilihan ideal, karena lebih mudah mengajak siswa berfikir multidimensi. Caranya adalah dengan melihat Kompetensi Dasar-Kompetensi Dasar (KD) yang dapat ditarik menjadi tema pembelajaran. “Guru juga dapat menarik dari berbagai peristiwa dan masalah sosial untuk kemudian dicarikan KD-KD dalam Standar Isi,” tegas Muhsin.
Selain menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan pengembangan materi pembelajaran kegiatan dilanjutkan praktik peer teaching  dipandu Supardi, M.Pd.  Ia menegaskan ada beberapa kendala pelaksanaan pembelajaran terpadu dalam IPS. Selain latar belakang pendidikan guru yang berbasis keilmuan (ilmu-ilmu sosial), kendala lain adalah selama ini model pembelajaran terpadu dirasa lebih sulit oleh sebagian guru. “Memang pada awalnya kita kesulitan melaksanakan, tetapi inilah cara yang paling ideal. Kalau kita yakin dan bertekad terus, pasti bisa” tegas Supardi. (MR SPD/ls)

0 comments

Post a Comment

Jika berkenan, tinggalkan comment anda di sini!!! Terima kasih...

Terbanyak Dikunjungi